Sabtu, 10 November 2018

TIPS MENYAPIH DENGAN CINTA

WWL / WEANING WITH LOVE / MENYAPIH DENGAN CINTA

Usia dua tahun biasanya menjadi waktu paling pas untuk balita berhenti menyusui pada ibu atau disapih. Namun berbagai penolakan sering terjadi, baik dari balita sendiri atau ketidaksiapan dalam diri si ibu. Menyusui merupakan momen istimewa antara ibu dan bayi. Karena itu walau memang sudah masanya, banyak ibu yang merasa enggan kehilangan momen istimewa tersebut.

Mereka juga khawatir anak akan merasa tidak dicintai dengan disapih. Untuk itu proses menyapih harus dilakukan secara bertahap dan tanpa paksaan agar tidak berdampak buruk kepada kedua belah pihak. Agar si kecil tidak terguncang secara psikologis dan agar si ibu juga lebih rela menyapih dan tidak mengalami bengkak payudara yang parah akibat penyapihan yang terjadi secara tiba-tiba.

Ada beberapa tips untuk menyapih anak dengan cinta :

  1. Lakukan proses menyapih secara bertahap dan perlahan : misalnya dengan mengurangi secara bertahap frekuensi menyusui. Bisa dimulai dengan mengurangi frekuensi menyusui saat siang. Baru kemudian bertahap mengurangi frekuensi menyusui dimalam hari. Kata kuncinya: do not offer, do not refuse (jangan menawarkan, tetapi jangan menolak jika anak meminta).
  2. Alihkan perhatian anak dan buat anak sibuk dengan berbagai kegiatan. Saat siang, ketika si anak meminta untuk menyusu alihkan perhatiannya dengan berbagai kegiatan seperti membaca, bermain, atau tertawa bersama. Kalau dia haus, biasakan untuk memberikan air putih atau jus buah. Biasanya disini peran ayah sangat dibutuhkan sebagai figur yang melengkapi sang ibu. Kalau ayah sedang ada di rumah, ayah bisa membantu untuk mengalihkan perhatian anak dari keinginan untuk menyusu pada ibunya.
  3. Lakukan komunikasi yang baik dengan anak. Ingat, seberapa kecil usia anak, anak tetap mengerti dan memiliki kemampuan untuk mengerti kata-kata dari orang di lingkungannya (sounding).
  4. Hindari menyapih saat anak sedang tidak sehat atau sedang sedih, kesal, marah. Hindari juga menyapih anak saat terjadi perubahan besar lain pada hidupnya, seperti mulai ditinggal bekerja, pindah rumah, atau ganti pengasuh.
  5. Hindari menyapih anak dari menyusu ke benda lain seperti empeng, botol susu/ dot, bantal, dsb.
Jadi, apa saja kata kunci menyapih dengan cinta :
  • menyapih sesua kesepakatan orang tua dan anak
  • tidak memaksa
  • tidak pasang target
  • tidak menggunakan olesan-olesan pahit
  • tidak membohongi anak
  • tidak menggunakan kalimat-kalimat yang negatif dan mengintimidasi anak
Keluar ASI setelah menyapih adalah normal bagi seorang ibu yang sudah menyapih tetap mengeluarkan ASI hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun sejak dia menyapih. Apalagi kalau menyusuinya lama, maka bisa semakin lama sampai ASI benar-benar kering. Keringnya juga tergantung pada kapan kondisi hormon ibu kembali ke masa sebelum hamil. 
Tapi jika setelah 6 bulan menyapih, ASI yang keluar masih banyak silahkan ke dokter. Kalau sudah tinggal tetesan saat diperah, maka masih tergolong wajar. Kalau terasa nyeri dan nyerinya sampai mengganggu, silahkan konsultasi ke dokter juga.


Sumber : Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia

Semoga bermanfaat dan semoga saya bisa juga menyapih dengan cinta amiinn.. bismillah saya mulai pengurangan frekuensi menyusui di usia anak 16bulan, semoga belum terlambat..


NURSING WHILE PREGNANT & TANDEM NURSING / MENYUSUI SAAT MENGANDUNG

Nursing While Pregnant dan Tandem Nursing adalah hal yang sangat mungkin dilakukan bahkan dianjurkan karena berbagai sebab :

  • untuk menjamin kebutuhan ASI bagi si kakak dan si adik
  • untuk mengajarkan makna berbagi pada si kakak, yang sering kali efektif untuk mencegah kecemburuan akibat lahirnya si adik
  • membuat proses transisi lahirnya si adik menjadi lebih lancar dan mudah bagi si kakak karena dengan tetap menyusui si kakak, dia merasa yakin bahwa kasih sayang ibunya tidak berubah
NURSING WHILE PREGNANT

Ada  beberapa syarat yang harus dipenuhi ketika seorang ibu ingin tetap menyusui selama hamil, antara lain :
  1. tidak pernah mengalami keguguran
  2. tidak pernah mengalami pendarahan selama masa kehamilan terdahulu, apalagi yang memerlukan bed-rest
  3. tidak pernah mengalami kelahiran prematur
  4. kondisi janin dinyatakan dalam keadaan sehat oleh dokter atau bidan
  5. berkonsultasi dengan dokter dan bidan pro-ASI apabila si ibu ingin tetap menyusui selama hamil
  6. apabila mengalami kontraksi yang intens ketika menyusui, terutama jika itu terjadi saat trimester pertama, dianjurkan untuk segera berhenti menyusui dan segera menghubungi bidan atau dokter
  7. perhatikan baik-baik asupan harian ibu. menyusui saat hamil sering kali menguras kondisi fisik ibu hamil, sehingga penting agar ibu hamil yang tetap menyusui selalu mengonsumsi makanan bergizi, minum air putih yang banyak, dan cukup istirahat
  8. jika si kakak sudah memasuki masa MPASI, maksimalkan peran MPASInya. berikan makanan yang bergizi dan bervariasi, perbanyak asupan cairan berupa air putih dan jus buah segar serta maksimalkan pemberian menu double protein. gunanya terutama untuk mengantisipasi jika aliran ASI berkurang saat kehamilan ibu memasuki trimester kedua
Selain itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan mungkin terjadi pada ibu yang menyusui ketika hamil :
  • ketika memasuki kehamilan trimester kedua, ada kemungkinan terjadi penurunan produksi ASI. hal ini wajar karena ASI matang dalam payudara bertahap berubah menjadi kolostrum. silahkan tetap menyusui jika si kakak masih mau. karena ada kalanya perubahan ini membuat si kakak tidak mau lagi menyusu
  • banyak mitos yang menyebutkan bahwa kalau tetap menyusui si kakak, maka si adik tidak akan mendapatkan kolostrum karena sudah dihabiskan oleh si kakak. jangan khawatir, si adik akan tetap mendapatkan kolostrum yang nanti diperlukannya setelah dia lahir. ASI yang keluar saat hamil komposisinya berbeda dengan kolostrum. kolostrum yang sebenarnya akan keluar segera setelah si adik lahir. pastikan bahwa ibu dan si adik menjalani proses IMD (Inisiasi Menyusu Dini) yang benar untuk menunjang sukses menyusui

TANDEM NURSING

Terkait Tandem Nursing, keuntungannya si kakak dapat menerima asupan ASI hingga genap dua tahun atau lebih, dan si kakak turut mendapatkan manfaat ASI. Tandem Nursing turut membantu mengurangi rasa iri kakak terhadap adiknya. Selain itu, si kakak dapat membantu memecahkan masalah menyusui seperti engorgement (payudara penuh) yang terjadi di awal menyusui atau penyumbatan saluran ASI. Dan juga kedekatan batin yang timbul dari pemberian ASI.

Beberapa tips dalam tandem nursing :
  • Jika harus menyusui dalam waktu yang bersamaan, posisikan si bayi terlebih dahulu dengan posisi dan pelekatan yang baik, baru kemudian ajak si kakak untuk bergabung tanpa mengganggu si adik.
  • Saat menyusu bersama-sama seperti ini, jangan lupa memanfaatkan momen untuk mengkomunikasikan kepada si kakak tentang aspek-aspek berbagi dan saling menyayangi.
  • Karena menyusui lebih dari satu bayi, ibu akan merasa lebih cepat haus dan lapar. Sehingga penting bagi ibu untuk memastikan asupan makanan dan cairan yang cukup bagi dirinya. Jangan abaikan rasa lapar dan haus. Lebih baik makan dalam jumlah sedikit tetapi sering. Konsultasikan ke dokter bila badan ibu merasa tidak sehat atau stamina menurun drastis.


Sumber : Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia

Semoga bermanfaat :)

Selasa, 20 Januari 2015

Cara Perpanjang SKCK (di Kebumen/ Ambal)



Okey gaesss,, setelah sekian lama ndak posting lagi, kini saya mau posting lagi yaitu cara memperpanjang SKCK. Sebenernya bukan memperpanjang sik, akunya. Tapi bikin lagi soalnya SKCK ku yang pertama sudah tidak berlaku lagi. Gimana mau memperpanjang, orang setelah bikin saya langsung ke Gayo Lues, Aceh selama setahun. Padahal masa aktif SKCK cuman 6bulan. Yasyudah deh,, (seperti) bikin baru lagi gapapa. 

Begindang ceritanya (sekalian curhat ceritanya, hehe). Hari jumat langsung cuss ke Polres Kebumen dengan PDnya cuman bawa Copian legalisir SKCK yang sudah mati, fotokopi KTP, sama Foto 4x6 berwarna 3 lembar (sesuai saran teman kalo mau perpanjang SKCK). Eeeehhh lah ternyata, baru di pos pelaporan udah ditolak. Suruh bikin dari awal, tidak bisa diperpanjang. Dan itu artinya harus bikin dari “0” dari desa lagi. Hadeeehhh lele teniiinnn,..udah sampek Polres iniloh pak saya… hhhh..yasyudah mo begemana lagi,,

Posisi dari kebumen udah jam tengah 11. Sampek desaku udah hampir jam 11. Aku langsung ke balai desa. Untung sajah belon tutup, mengingat hari ini hari jumat. Dan kebetulan sekali, lurahnya itu budheku. Jadi masih jelas dilayanin dong, walaupun udah mau tutup. Ckckck…wagu yah.. :v pengantar dari desa terus ke RT RW syudah bereesss setelah jumatan. Ternyata setelah ke kecamatan jam 1, sudah tutup..hhhhhmmm belon beruntung saya. Yasudah,, senin deh jadwalnya…

Rute Menghidupkan kembali SKCK yang sudah mati:

1. di Desa langsung minta pengantar SKCK yang baru. Sekarang sudah naik, Rp. 10.000,-

2. setelah itu balik lagi minta cap ke RT dan RW, juga ttd orang tua. Dan alhamdulillahnya semua aman dari dana kas :v

3.  lanjut ke kecamatan. Minta cap pak camat. Alhamdulillahnya juga, tukang ngecapnya itu mantan lurah desaku. Jadiiii…digretongin juga…kekeke. Syarat di kecamatan Cuma:
- pengantar dari desa
- legalisir SKCK lama
- KTP
- foto 3x4 berwarna 1 lembar

4. karena dari polres kemaren katanya ga perlu ke koramil. Jadi langsung aja ke polsek. Okey deh..syukurlah. dan di polsek katanya kalau sudah pernah membuat SKCK, bisa langsung jadi di polsek aja ga perlu ke polres. Alhamdulillaaaaahhh tidak perlu jauh2. Selain menghemat tenaga, bensin, juga menghemat doku. Ga perlu ngeluarin kas buat polsek dan polres. Cukup dengan Rp. 15.000,-

Syarat di polsek:
-  Mengisi blangko yang dikasih
-          -  Legalisir SKCK lama
-          -  Pas foto 4x6 berwarna sebanyak 3 lembar

5. SKCK baru jadiii… tinggal gandain kopian 10 lembar cukup Rp.2.000, legalisir ke polsek lagi. Sudah gratisss…

Jadi untuk menghidupkan kembali SKCK anda yang sudah mati..totalnyaaa… Rp. 27.000,, alhamdulillaahhhh..semoga syarat2 berikutnya buat PPG SM-3T diberi kemudahan juga. Amiinn…

Rabu, 30 April 2014

Cerpen Budaya "Gayo Lues"



KU KEJAR MIMPI “KERAWANG GAYO TUA” NENEK

“Teeettt teeettt teeettt..” bunyi bel 3 kali pertanda istirahat.
Aku dan kawanku Septi seperti biasanya pergi ke rumah nenek yang berada tepat di samping kiri sekolah saat jam istirahat.
“Assalamu’alaikum nek..” salam kami kepada nenek dengan semangat.
“Wa’alaikumsalam etek-etek jeroh..” nenek menjawab sambil tersenyum hangat.
Nenek hidup sebatang kara. Dia sudah berumur sekitar 68 tahun. Semua anak-anak nenek sudah berkeluarga dan kakek sudah lama meninggal. Keseharian nenek hanya menanam sayuran di kebun samping rumahnya dan mengutip kemiri di ladangnya. Biasanya saat istirahat dan kami main ke rumah nenek, nenek sedang menjemur kemirinya. Sesekali nenek sedang mengopek kemiri yang sudah kering.
“Nek, aku bantu jemur kemirinya ya…” cetusku.
“Ya Ainur, pelan-pelan ya tek..” jawab nenek.
“Ya nek, serahkan semua ke Ainur, pasti beres..” kujawab dengan sedikit canda.
Selesai menjemur kemiri aku dan Septi duduk-duduk di teras bersama nenek. Aku suka sekali mendengar cerita nenek. Apalagi tentang baju kerawang gayo nenek yang sudah tua. Nenek selalu bercerita hal yang sama tentang masa mudanya dulu sebagai penari bines yang lincah. Walaupun begitu aku tidak pernah bosan mendengarnya, justru semakin sering aku mendengar cerita nenek, aku semakin takjub pada nenek.
Hari ini kami sangat beruntung karena tidak hanya mendengarkan cerita nenek satu kali lagi, tapi nenek pun menunjukkan baju kerawang gayonya yang sudah belasan tahun disimpan di lemari. Sambil menunjukkan baju itu, nenek sambil menjelaskan makna tiap warna di motif baju kerawang tersebut.
“Tek, warna benang yang menjadi ciri khas kerawang gayo itu ada kuning, merah, hijau, dan putih. Warna kuning itu berarti kebesaran dan keagungan yang dipakai oleh raja. Warna merah berarti keberanian. Warna hijau berarti kesuburan dan warna putih itu berarti suci. Bukankah sangat indah arti warna di kerawang gayo ini etek-etekku?” tanya nenek.
“Ya nek, indah sekali nek. Bu guru pun pernah menjelaskan tentang kerawang gayo nek,, katanya kerawang gayo itu adalah ragam hias atau motif hias yang diterapkan pada kain. Kerawang gayo menjadi ciri khas dataran tinggi tanah gayo dan merupakan kerajinan turun temurun. Kebanyakan pakaian yang diberi sulaman kerawang digunakan pada pakaian adat perkawinan atau pengantin. Nah, bu guru pun bilang ciri khas kerawang gayo terletak pada bahan, warna dan motif nek” cerita Septi panjang lebar sampai nafasnya terengah-engah.

Nenek tersenyum simpul dan melanjutkan ceritanya lagi.

“Benar sekali Septi. Kamu pasti murid yang baik dan selalu mendengarkan pelajaran dari bu guru” puji nenek pada Septi.

“Oya nek, sebenarnya bahan apa sih yang digunakan untuk membuat kerawang gayo itu nek?” tanyaku.

“Bahan dasar untuk kerawang gayo umumnya dipakai kain yang berwarna hitam, karena warna hitam dianggap dapat memberikan kehangatan sesuai dengan tempat tinggal masyarakat gayo yaitu di dataran tinggi dengan suhu yang dingin. Disamping itu juga agar pakaian tersebut tidak tampak cepat kotor. Seperti itu Ainur..” jelas nenek dengan sabar.

Belum puas Septi mendengar penjelasan nenek, dia pun bertanya lagi pada nenek.

“Nek, kalau motifnya ini macam-macam ya nek?” tanya Septi sambil menunjuk-nunjuk motif di kain kerawang nenek.

Belum lagi nenek sempat menjawab Septi sudah mengajukan pertanyaan selanjutnya selanjutnya dan selanjutnya.

“Ini nek? (sambil menunjuk motif yang lain), yang ini nek? (pindah sudah telunjuknya menunjuk motif yang lainnya lagi), yang ini? yang ini? yang itu?” tanya Septi tanpa henti.

Mendengar pertanyaan Septi yang tanpa henti nenek pun sampai terkekeh dan geleng-geleng kepala. Walaupun begitu semua pertanyaan Septi 98% dijawab oleh nenek.

“Ini coba diperhatikan ya tek. Motif kerawang umunya terinspirasi dari alam sekitar serta pengaruh alam yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Ada banyak motif kerawang seperti yang Septi tunjukkan tadi.
Pertama, ini Sara Kopat atau orang yang dituakan, ini berarti Raja, Imam, Petuah, dan Rakyat, apabila keempatnya berjalan dengan baik maka tercapailah kesempurnaan hidup. Yang ini Peger atau pagar yang berarti sesuatu telah dijaga, apabila diluar pagar bukan kepunyaannya lagi. Yang ini Emun Berangkat atau awan beriring berarti seiya sekata, kelurah sama menurun kebukit sama mendaki. Duduk sama rendah tegak sama tinggi. Yang ini Pucuk Rebung berarti anak muda yang akan menggantikan orang tuanya kelak maka harus diberikan pembinaan. Yang ini Puter Tali atau putar tali berarti sebuah ikatan kekeluargaan dan kebersamaan dalam menyelesaikan masalah bersama-sama. Yang ini Mata Pune atau mata burung punai berarti waspada terhadap sesuatu keadaan yang membahayakan. Yang ini Subang Kertan atau anting-anting dari bahan tanaman berarti keindahan yang harus dimiliki, meskipun tidak ada anting-anting yang sebenarnya, namun dapat dimanfaatkan tumbuhan di sekitarnya. Yang ini Tapak Seleman atau daun tumbuhan tapak seleman berarti hidup bergantung pada alam tumbuhan sekitarnya. Yang ini Jejepas atau tepas yaitu gabungan dari motif pucuk rebung, sara kopat, puter tali yang berarti antara muda-mudi dan orang tua terjalin satu ikatan yang kuat seperti jalinan tepas. Yang terakhir ini Rumet muriti atau rapat berbaris yaitu gabungan motif sara kopat dan peger diiringi oleh motif mata pune, yang berarti sama-sama berbaris rapat bergabung untuk menjaga keamanan antara Raja dan orang yang bertugas menjaga keamanan” jelas nenek sambil menunjukkan tiap2 motifnya.
Mata Septi pun terus mengikuti arah gerak telunjuk nenek tanpa berkedip. Aku pun sangat antusias dengan semua penjelasan nenek. Tidak terasa bel masuk pun sudah berbunyi. Cepat-cepat kami pamit sama nenek dan langsung lari menuju ke sekolah.

Tidak lama setelah kami sampai di kelas, bu guru pun masuk ke kelas. Sebelum memulai pelajaran aku memberanikan diri untuk bertanya tentang kerawang  gayo yang belum sempat aku tanyakan pada nenek.

“Ibu, boleh aku bertanya?”

“Ya Ain, mau tanya apa?”

“Begini bu, tadi nenek bercerita padaku dan Septi tentang kerawang gayo. Tapi, masih ada satu pertanyaan yang mengganjal dibenakku bu, nenek menyebutkan banyak sekali motif kerawang gayo. Akan tetapi aku sering melihat kerawang-kerawang gayo yang baru dengan motif yang berbeda, apa motifnya sudah berubah bu?” cetusku dengan polosnya.

“Begini Ainur, memang kerawang gayo memiliki banyak motif. Nah, motif-motif itu sudah banyak yang dimodifikasi menjadi bentuk-bentuk motif baru tanpa menghilangkan kaidah bentuk yang asli seperti halnya motif emun berangkat yang banyak diminati pasar sehingga pengrajin membuat modifikasi-modifikasi dalam bentuk lain. Seperti itu Ain..” jelas bu guru.

“Oo..gitu ya bu..”
“Iyaa.. sudah Ain?”
“Sudah bu, terima kasih penjelasannya ya bu..”
“Iya sama-sama Ain..”

Lalu kami melanjutkan pelajaran IPA. Waktu sudah menunjukkan pukul 12.30, bel pulang pun berbunyi..”Teeettt..teeettt..teeettt..teeettt..”. Semua anak-anak bubar keluar dari ruang kelas. Sebelum pulang aku masih teringat dengan kerawang gayo nenek yang sudah tua, yang aku lihat sewaktu istirahat tadi. Akhirnya kuputuskan untuk melihat sekali lagi baju kerawang gayo nenek.

“Neneeekk..nenek..” teriakku sambil berlari-lari kecil.
“Iya etek jeroh, hana ken?” tanya nenek.
“Nek, boleh tidak aku melihat baju kerawang gayo nenek, sekaliiiii lagi..” rayuku pada nenek.

Tanpa menjawab nenek langsung masuk ke dalam rumahnya dan meninggalkan aku yang terbengong. Tiba-tiba nenek keluar rumah lagi dan membawa baju kerawangnya. Aku senang sekali. Sambil memeluk baju kerawang nenek sambil aku loncat-loncat kegirangan. Nenek hanya tersenyum keheranan melihat tingkahku.

“Kamu boleh membawanya pulang Ain, tapi dengan satu syarat..” kata-kata nenek yang membuat aku terkejut.

“Apa nek? Aku boleh meminjam baju kerawang nenek?” tanyaku masih tidak percaya.

“Iyaa..tek. Karena etek baik dan jeroh, baju kerawang itu bukan nenek pinjamkan ke kamu, tapi nenek kasihkan ke kamu Ain. Mera ke kam?” tanya nenek yang membuat aku semakin tidak percaya.

“Mau neekk…” aku pun tersenyum sangat lebar.

“Tapi dengan satu syarat..kamu harus menjaganya baik-baik dan kamu harus bisa mewujudkan mimpi nenek yang gagal dulu untuk menjadi penari bines yang lincah dan terkenal, bagaimana?” tanya nenek dengan serius.

“Iya nek, makasih nenek. Aku janji akan mewujudkan mimpi nenek” jawabku tanpa aling-aling.

Matahari yang masih terik menemaniku sampai di rumah. Panas pun tidak terasa lagi karena baju kerawang gayo yang dikasih nenek. Mamak menanyakan dari mana aku dapat baju itu. Aku jelaskan secara rinci pada mamak. Pesan mamak aku harus menepati janjiku pada nenek.

Aku coba baju kerawang nenek dan kulihat di cermin. Begitu pas di tubuhku. Mungkin dulu waktu nenek masih muda dia sebesar aku sekarang. Sungguh cantik baju ini dan sungguh beruntungnya aku memilikinya. Senyumku pun tak usai-usai. Aku berani berjanji pada nenek karena kemampuanku menari bines tidaklah terlalu buruk. Aku termasuk penari terbaik di sekolahku. Walaupun lomba tari bines yang terakhir kali, sekolahku masih kalah ditingkat kabupaten, aku yakin dengan berusaha berlatih terus dan bekerja keras, pasti akan dapat bersaing sampai ditingkat nasional, bahkan internasional. Apalagi sekarang aku memiliki penyemangat baruku yaitu baju kerawang nenek.

Sore ini aku tidak sempat untuk menulis di dearyku. Selain membantu mamak di rumah, hari ini pun banyak PR yang harus dikerjakan.

Saat malam tiba sepulang ngaji aku dengan semangat yang membara giat belajar tari bines di rumah. Mamak rajin mengajariku. Jika ada kesalahan dalam lirik, pasti mamak membenarkannya. Sewaktu masih muda, mamak pun pandai menari bines. “Mungkin mamak menurunkan bakatnya padaku” pikirku sendiri. Setelah pukul 9 malam, aku beranjak tidur. Tapi sebelumnya aku menyiapkan roster untuk besok pagi terlebih dahulu.

“Allahuakbar Allaahuakbar….” Adzan subuh berkumandang.

Aku langsung mengambil wudhu dan pergi ke menasah untuk shalat subuh berjamaah. Sepulang dari menasah aku mandi dan siap-siap berangkat ke sekolah. Aku sering berangkat sekolah sendiri, kadang sesekali bersama dengan Septi. Hari ini aku pun berangkat ke sekolah sendiri. Karena pasti aku datang lebih awal dibandingkan dengan teman-temanku yang lain. Jarak rumahku dengan sekolah sekitar 2 kilometer dan memerlukan waktu sekitar 1 jam perjalanan dengan jalan kaki.

Mentari pagi menemani perjalananku sampai di sekolah. Dia masih malu-malu mengintip di balik bukit. Dengan riang dan gembira aku berjalan sambil bernyanyi bines. Setibanya di sekolah aku kaget melihat rumah nenek yang rame orang. “Ada apa di rumah nenek?” benakku.
Aku melihat pamanku terburu-buru menuju ke rumah nenek. Aku berlari-lari kecil mendekatinya dan bertanya “Ada apa paman di rumah nenek?”. Paman menjawab “Nenek Surti meninggal”. Tanpa pikir panjang aku langsung berlari sekencang-kencangnya ke rumah nenek. Air mata ku pun jatuh tak tertahankan. Sangat deras.

Benarlah, sampai di rumah nenek aku melihat nenek yang sudah dikafanin. Tidak melihat kerumunan yang sedang membaca surat yasin untuk nenek berkali-kali, aku langsung masuk dan menangis tersedu-sedu.
“Maafkan Ainur nek. Ain belum sempat meminta maaf sama nenek, Makasih baju kerawang nenek yang diberikan pada Ain. Ain akan menepati janji Ain pada nenek” aku berbicara tanpa sadar dengan deru tangisku.
Setelah itu aku sadar dan langsung mengambil wudhu. Membacakan surat yasin untuk nenek. Karena bel sudah berbunyi aku harus masuk sekolah. Di sekolah pun aku tidak bisa berkonsentrasi. Tangisku tiada henti, selalu mengalir walaupun sudah kutahankan. Alhamdulillah semua dewan guru juga akan melayat ke rumah nenek. Pelajaran hanya sampai pukul 10.00.

Bel berbunyi 4 kali tepat pukul 10.00. Aku langsung lari menuju rumah nenek. Air mata yang tadinya sudah berhenti, kini mengalir deras lagi. Terlihat orang-orang sudah membawa jenazah nenek ke kuburan. Aku ikut mengantarkan nenek ke tempat tidurnya yang terakhir. Semua orang sudah pergi, tinggallah aku sendiri termangu di samping kubur nenek. Aku masih tidak percaya kalau nenek sudah tidak ada. Septi membujukku untuk pulang bersamanya. Tapi aku bilang aku masih ingin disini. Setelah sekitar satu jam, mamak menjemputku. Dia membujukku untuk pulang. Akhirnya aku pun pulang bersama mamak.

Sampai di rumah aku langsung mencari dearyku. Aku lari ke kamar dan kutumpahkan semua yang ada dibenakku.

Dear Deary,

Deary.. nenek sekarang sudah tidak ada.  Tidak ada lagi nenek yang selalu bercerita tentang kerawang gayo saat istirahat. Tidak ada lagi nenek yang setia mendengarkan ceritaku. Tidak ada lagi nenek yang  selalu memanggilku etek jeroh. Aku tidak percaya kalau nenek meninggalkanku secepat ini. Aku sangat sedih deary.
Jika aku diizinkan, aku ingin memeluk nenek sekali saja. Rasanya baru kemarin nenek memberikanku baju kerawang gayonya. Seperti wasiat terakhir yang diberikan nenek padaku untuk menjadi penari bines yang lincah dan terkenal.  Aku berjanji akan menepati janjiku pada nenek. Aku akan berusaha keras untuk belajar tari bines. Aku tidak akan mengecewakan nenek yang sudah percaya sekali padaku. Tidak hanya di sekolah, di rumah pun aku akan lebih giat belajar tari bines.
Tidak sadar dari awal aku menulis deary air mataku tak ada hentinya mengalir hingga aku selesai menulis. “Nenek..nenek..nenek..nenek…” selalu itu yang muncul dipikiranku. Semoga semua amal dan ibadah nenek diterima disisiNya. Amiin..

Setahun kemudian setelah aku naik di kelas VIII aku berhasil memenangkan perlombaan perwakilan bines dari kabupaten Gayo Lues ke tingkat Internasional. Aku akan dikirim ke sebuah Festival di Singapura. Alhamdulillah.. terima kasih nenek. Ain sayang nenek. 

Karya : Endah Kurniatun

Rabu, 29 Januari 2014

Wisata "BELANG SERE" di Blangkejeren, Gayo Lues, Aceh

Sebelum ke Banda Aceh, Pusat kota Aceh, aku diajak ke Belang Sere. Salah satu tempat wisata keluarga di Kecamatan Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, Aceh. 

Belang Sere di siang hari

Lari Qianooo.. :*

Permainan untuk anak dibawah 10 tahun di Belang Sere


 
Meluncur Qianooo.... 
 
Katanya di Belang Sere itu yang terkenal enak adalah Mie Aceh nya,, tapi kurang beruntung waktu kemaren kesana karena baru tutup warungnya. Jadi kami cuma membeli teh botol aja. Nah, selain wahana permainan standar anak2 seperti jungkat-jungkit, palang, seluncuran, dan masih banyak permainan anak2 lainnya, juga ada ayunan untuk orang dewasa...


TIPS MENYAPIH DENGAN CINTA

WWL / WEANING WITH LOVE / MENYAPIH DENGAN CINTA Usia dua tahun biasanya menjadi waktu paling pas untuk balita berhenti menyusui pada i...